Jean Henry Dunant : Bapak Palang Merah Dunia
Henry Dunant lahir di Jenewa, Swiss pada 8 Mei 1828. Orang tuanya
sangat menekankan kegiatan sosial. Pada usia 18 tahun dia terpaksa meninggalkan
College Calvin karena prestasi akademisnya buruk.
Pada
tahun 1853, Dunant mengunjungi Aljazair, Tunisia. Kemudian dia melakukan
perjalanan ke Solferino untuk bertemu secara pribadi dengan Napoleon III.
Dunant tiba di Solferino pada petang hari tanggal
24 Juni 1859, tepat ketika pertempuran baru selesai. Sekitar 38 ribu prajurit
bergeletakan di medan tempur dalam keadaan terluka, sekarat, atau tewas, dan
tidak tampak ada upaya yang berarti yang dilakukan untuk memberikan perawatan
kepada mereka. Dalam keadaan terguncang melihat pemandangan itu, Dunant
berinisiatif mengerahkan penduduk sipil setempat, terutama kaum perempuan,
untuk memberikan pertolongan kepada para prajurit yang terluka dan sakit.
Karena persediaan alat-alat dan obat-obatan yang diperlukan tidak memadai,
Dunant sendiri mengatur pembelian material yang dibutuhkan itu serta membantu
mendirikan rumah sakit darurat. Dia berhasil meyakinkan penduduk setempat untuk
melayani para korban luka tanpa melihat di pihak mana mereka bertempur, sesuai
dengan slogan “Tutti fratelli”
(Kita semua bersaudara) yang diciptakan oleh kaum perempuan dari kota
Castiglione Delle Stiviere tak jauh dari tempat itu.
Sekembalinya ke Jenewa pada awal bulan Juli, Dunant memutuskan menulis
sebuah buku tentang pengalamannya itu, yang kemudian dia beri judul Un Souvenir de Solferino (Kenangan Solferino).
Dia juga mengemukakan gagasan tentang perlunya dibentuk sebuah organisasi
netral untuk memberikan perawatan kepada prajurit-prajurit yang terluka.
Dunant juga memulai perjalanan ke seluruh Eropa
untuk mempromosikan gagasannya. Buku tersebut mendapat sambutan yang sangat
positif. Dunant mendirikan Komite
Internasional Palang Merah (ICRC) pada 17 Februari 1863.
Pada tahun
1901, Dunant menerima Hadiah Nobel Perdamaian pertama yang pernah
dianugerahkan, yaitu atas perannya dalam mendirikan Gerakan Palang Merah
Internasional dan mengawali proses terbentuknya Konvensi Jenewa.
Dunant tinggal di panti jompo di Heiden hingga
akhir hayatnya pada 30 Oktober 1910. Hari ulang tahunnya, 8 Mei, dirayakan
sebagai Hari Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Sedunia. Panti jompo di Heiden
yang dulu menampungnya itu sekarang menjadi Museum Henry Dunant.
No comments:
Post a Comment